Allah Ta’ala
telah menciptakan manusia dan mengutus para rasul-Nya untuk mengajak
manusia beriman dan beribadah kepada-Nya semata. Kemudian Dia akan
memberikan balasan yang lebih baik dari apa yang telah mereka amalkan.
Iman yang sempurna mencakup keyakinan
di dalam hati, perkataan dengan lisan dan perbuatan dengan anggota
badan. Iman memiliki enam rukun, yaitu: iman kepada Allah,
malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari akhir, dan
iman kepada qadar. Demikian juga, iman memiliki 73 lebih cabang.
Keimanan tersebut dasarnya adalah keyakinan yang disertai dengan
kecintaan dan ketundukan terhadap segala yang dibawa oleh Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam dari Allah Ta’ala.Manusia sangat membutuhkan iman, namun kebanyakan mereka mengabaikannya. Bahkan, sebagian manusia rela meninggalkan iman hanya karena kesenangan dunia atau mengikuti hawa nafsu. Hal ini semua, karena mereka tidak meyakini, atau lemah keyakinannya, atau tidak mengetahui nilai penting iman. Maka, di sini kami sampaikan buah-buah iman yang menunjukkan nilai pentingnya, sehingga kita akan mengetahui bahwa nilai iman tidak ada bandingannya. Inilah di antara perkara yang menunjukkan nilai penting iman:
1- Masuk Islam menggugurkan semua dosa sebelumnya
Di antara rahmat Allah yang sangat luas adalah tawaran-Nya kepada orang-orang kafir dan musyrik, jika mereka bertobat dan masuk Islam, maka dosa mereka yang telah lalu di ampuni. Allah berfirman,
قُلْ لِّلَّذِينَ كَفَرُوا إِن يَنتَهُوا يُغْفَرْ لَهُم مَّاقَدْ سَلَفَ وَإِن يَعُودُوا فَقَدْ مَضَتْ سُنَّةُ اْلأَوَّلِينَ
Katakanlah kepada orang-orang yang kafir itu, “Jika mereka berhenti (dari kekafirannya), niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosa mereka yang sudah lalu; dan jika mereka kembali lagi, sesungguhnya akan berlaku (kepada mereka) sunnah (ketetapan Allah) terhadap orang-orang dahulu.“ (Q.S. Al-Anfaal/8: 38).
Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِذَا
أَسْلَمَ الْعَبْدُ فَحَسُنَ إِسْلَامُهُ كَتَبَ اللَّهُ لَهُ كُلَّ
حَسَنَةٍ كَانَ أَزْلَفَهَا وَمُحِيَتْ عَنْهُ كُلُّ سَيِّئَةٍ كَانَ
أَزْلَفَهَا ثُمَّ كَانَ بَعْدَ ذَلِكَ الْقِصَاصُ الْحَسَنَةُ بِعَشْرَةِ
أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِ مِائَةِ ضِعْفٍ وَالسَّيِّئَةُ بِمِثْلِهَا
إِلَّا أَنْ يَتَجَاوَزَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ عَنْهَا
Jika seorang hamba masuk Islam, lalu Islamnya baik, Allah
menulis semua kebaikan yang pernah dia lakukan, dan dihapus darinya
semua keburukan yang pernah dia lakukan. Kemudian setelah itu ada qishash
(balasan yang adil), yaitu satu kebaikan dibalas sepuluh kali lipat
sampai 700 kali lipat. Adapun satu keburukan dibalas dengan sama,
kecuali Allah ‘Azza wa Jalla mengampuninya. (H.R. Nasai, no. 4998, dishahihkan oleh Syaikh Al-Albani di dalam Silsilah Ash-Shahihah, no. 247).Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda kepada sahabat ‘Amru bin Al-’Aash yang berkehendak masuk Islam,
أَمَا
عَلِمْتَ أَنَّ الْإِسْلَامَ يَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلَهُ وَأَنَّ
الْهِجْرَةَ تَهْدِمُ مَا كَانَ قَبْلِهَا وَأَنَّ الْحَجَّ يَهْدِمُ مَا
كَانَ قَبْلَهُ
Tidakkah engkau tahu bahwa Islam
menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya, dan bahwa hijroh menggugurkan
(dosa-dosa) sebelumnya bahwa haji menggugurkan (dosa-dosa) sebelumnya. (H.R. Muslim, no. 121).Kalau demikian, alangkah pemurahnya Allah Ta’ala kepada hamba-hamba-Nya. Alangkah besarnya nilai agama Islam ini, dan alangkah agungnya nilai iman. Maka, jangan sampai seseorang menggadaikannya dengan kesenangan dunia yang sementara ini, karena dia akan merugi dengan kerugian yang sejati.
2- Kehidupan yang baik
Allah Ta’ala berfirman,
مَنْ
عَمِلَ صَالِحًا مِّن ذَكَرٍ أَوْ أُنثَى وَهُوَ مُؤْمِنٌ
فَلَنُحْيِيَنَّهُ حَيَاةً طَيِّبَةً وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ
بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ
Barangsiapa yang mengerjakan amal shalih,
baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami berikan balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan. (Q.S. An-Nahl/16: 97),“Ini adalah janji dari Allah bagi orang yang beramal shalih, yaitu amal yang mengikuti kitab Allah Ta’ala dan Sunnah Nabi-Nya shallallahu ‘alaihi wa sallam, dari kalangan laki-laki maupun perempuan dari anak-anak Adam, dan hatinya beriman kepada Allah dan rasul-Nya, dan amal yang diperintahkan itu disyariatkan oleh Allah Ta’ala, bahwa Allah akan memberikan kepadanya kehidupan yang baik di dunia. Dan Allah akan membalasnya di akhirat dengan balasan yang lebik baik dari apa yang telah dia lakukan. Dan kehidupan yang baik itu meliputi bentuk-bentuk kenyamanan dari semua sisi. Seperti rezeki halal yang baik, qana’ah, kebahagiaan, beribadah di dunia, dan mengamalkan ketaatan dengan hati yang lapang.” (Tafsir Ibnu Katsir dengan ringkas).
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ
Sungguh telah beruntung orang yang masuk Islam dan dia diberi rezeki yang cukup, dan Allah menjadikannya qana’ah (ridha; menerima) dengan apa yang Dia berikan kepadanya. (H.R. Muslim, no. 1054; Tirmidzi; Ibnu Majah; Ahmad; dari Abdullah bin ‘Amr bin Al-’Ash).Di dalam hadits shahih disebutkan tentang perkara mengherankan yang ada pada keadaan seorang mukmin,
عَنْ
صُهَيْبٍ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
عَجَبًا لِأَمْرِ الْمُؤْمِنِ إِنَّ أَمْرَهُ كُلَّهُ خَيْرٌ وَلَيْسَ
ذَاكَ لِأَحَدٍ إِلَّا لِلْمُؤْمِنِ إِنْ أَصَابَتْهُ سَرَّاءُ شَكَرَ
فَكَانَ خَيْرًا لَهُ وَإِنْ أَصَابَتْهُ ضَرَّاءُ صَبَرَ فَكَانَ خَيْرًا
لَهُ
Dari Shuhaib, dia berkata, Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sungguh
mengherankan urusan seorang mukmin, sesungguhnya urusannya semuanya
baik, dan tidaklah hal itu terjadi bagi seorangpun kecuali bagi seorang
mukmin. Jika kesenangan mengenainya, dia bersyukur, maka hal itu baik
baginya. Jika kesusahan mengenainya, dia bersabar, maka hal itu baik
baginya.” (H.R. Muslim, no. 2999).3- Aman dari kesesatan di dunia dan dari kecelakaan di akhirat
Allah berfirman,
فَإِمَّا يَأْتِيَنَّكُم مِّنِّي هُدًى فَمَنِ اتَّبَعَ هُدَايَ فَلاَ يَضِلُّ وَلاَ يَشْقَى
Maka jika datang kepadamu petunjuk
daripada-Ku, lalu barangsiapa yang mengikuti petunjuk-Ku, ia tidak akan
sesat dan ia tidak akan celaka. (Q.S. Thaha/20: 123).Yang dimaksud dengan petunjuk dari Allah di sini adalah para Nabi dan rasul yang membawa penjelasan kitab suci dari Allah Ta’ala. Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan mengikuti petunjuk-Nya, bahwa mereka tidak akan sesat di dunia dan tidak akan celaka di akhirat. Adakah keberuntungan melebihi hal ini? Sebaliknya, Allah mengancam orang yang berpaling dari petunjuk-Nya dengan firman-Nya,
وَمَنْ
أَعْرَضَ عَن ذِكْرِى فَإِنَّ لَهُ مَعِيشَةً ضَنكًا وَنَحْشُرُهُ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ أَعْمَى {124} قَالَ رَبِّ لِمَ حَشَرْتَنِي أَعْمَى وَقَدْ
كُنتُ بَصِيرًا {125} قَالَ كَذَلِكَ أَتَتْكَ ءَايَاتُنَا فَنَسِيتَهَا
وَكَذَلِكَ الْيَوْمَ تُنسَى {126} وَكَذَلِكَ نَجْزِي مَنْ أَسْرَفَ
وَلَمْ يُؤْمِن بِئَايَاتِ رَبِّهِ وَلَعَذَابُ اْلأَخِرَةِ أَشَدُّ
وَأَبْقَى { 127}
Dan barangsiapa yang berpaling dari
peringatan-Ku, maka sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan
Kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”. Berkatalah ia, “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau menghimpunkan aku dalam keadaan buta, padahal aku dahulunya seorang yang melihat.” Allah berfirman, “Demikianlah, telah datang kepadamu ayat-ayat Kami, lalu kamu melupakannya, dan begitu(pula) pada hari inipun kamu dilupakan.” Dan demikanlah Kami membalas orang yang melampaui batas dan tidak percaya terhadap ayat-ayat Rabb-nya. Dan sesungguhnya azab di akhirat itu lebih berat dan lebih kekal. (Q.S. Thaha/20: 124-127)
-Bersambung insya Allah-
Penulis: Ustadz Abu Isma’il Muslim Atsarioleh www.bumialfatih.blogspot.com
No comments:
Post a Comment